Dunia kecerdasan buatan (AI) kembali diguncang dengan hadirnya inovasi baru yang dinamakan DeepSeek. Model ini, yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan kecil di Tiongkok, menjadi sorotan karena berhasil menawarkan performa canggih dengan biaya pelatihan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan model-model besar lainnya. DeepSeek dianggap sebagai sebuah game changer karena kemampuannya untuk mengurangi hambatan dalam pengembangan AI dan membuka peluang bagi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam penelitian kecerdasan buatan.

DeepSeek memiliki dua model utama, yaitu DeepSeek V3 dan DeepSeek R1. DeepSeek V3 dirancang untuk bersaing dengan model seperti ChatGPT dan LLaMA, tetapi dengan efisiensi luar biasa. Sementara model besar lain membutuhkan biaya hingga ratusan juta dolar untuk pelatihan, DeepSeek V3 hanya memerlukan sekitar 5 juta dolar. Biaya ini dicapai dengan menggunakan teknologi inovatif seperti mixture of experts dan distillation. Dengan pendekatan ini, hanya bagian tertentu dari jaringan neural yang diaktifkan untuk menyelesaikan tugas tertentu, sehingga mengurangi kebutuhan perangkat keras yang besar.

DeepSeek juga memperkenalkan metode pelatihan yang lebih efisien. Melalui teknik distillation, model kecil dilatih menggunakan jawaban dari model besar, memungkinkan model kecil untuk mencapai performa yang mendekati model besar. Hal ini membuat model kecil dapat dijalankan pada perangkat keras standar, seperti GPU yang biasa digunakan oleh individu atau institusi kecil. Pendekatan ini membuka peluang baru bagi peneliti dan pengembang yang sebelumnya tidak memiliki akses ke sumber daya besar.

Inovasi lainnya hadir dalam DeepSeek R1, yang memperkenalkan fitur bernama Chain of Thought. Fitur ini memungkinkan model untuk menyelesaikan masalah logika atau matematika secara bertahap dengan menunjukkan langkah-langkah logis dalam prosesnya. Metode ini tidak hanya meningkatkan akurasi model dalam menyelesaikan masalah kompleks tetapi juga memberikan transparansi dalam cara kerja model tersebut.

Salah satu aspek yang paling revolusioner dari DeepSeek adalah pendekatan open-source yang diambil oleh perusahaan pengembangnya. Model, kode, dan metode pelatihan DeepSeek dirilis secara terbuka, memungkinkan siapa saja untuk mempelajarinya dan mengembangkan versi mereka sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan perusahaan besar seperti OpenAI, yang cenderung menjaga model mereka tetap tertutup dan hanya dapat diakses melalui platform eksklusif.

Pendekatan ini tidak hanya mengancam dominasi perusahaan besar tetapi juga menantang model bisnis produsen perangkat keras seperti Nvidia, yang selama ini mengandalkan kebutuhan perangkat keras mahal untuk melatih model AI. Dengan efisiensi yang ditawarkan DeepSeek, model AI berkinerja tinggi kini dapat dilatih dengan perangkat keras yang jauh lebih terjangkau, bahkan pada skala institusi kecil atau universitas.

DeepSeek adalah bukti nyata bahwa inovasi di dunia AI tidak harus bergantung pada sumber daya besar atau dominasi perusahaan besar. Dengan pendekatan yang efisien, terbuka, dan terjangkau, DeepSeek membuka peluang baru bagi kolaborasi dan inovasi di bidang kecerdasan buatan. Model ini menunjukkan bahwa masa depan AI dapat menjadi lebih inklusif, demokratis, dan terjangkau bagi semua orang.

Hadirnya DeepSeek memberikan harapan baru bahwa kita sedang menuju era AI yang lebih transparan dan mudah diakses. Jika tren ini terus berlanjut, dominasi perusahaan besar dengan model tertutup mungkin akan segera berakhir, dan dunia AI akan menjadi tempat yang lebih seimbang untuk inovasi dan penelitian.

  Sumber : https://youtu.be/MaeGP2DTqLE?si=5AYfu8BMnZ7FxKnJ