Pengguna Gmail dan Outlook kini
menghadapi ancaman baru berupa malware tersembunyi yang dikenal sebagai VIP
Keylogger dan 0bj3ctivityStealer. Peneliti keamanan menemukan bahwa ancaman ini
tidak hanya sulit dideteksi tetapi juga disisipkan secara cerdik dalam gambar
yang dikirim melalui email. Dengan cara ini, peretas dapat mencuri data
pribadi, kredensial akun, hingga informasi keuangan tanpa terdeteksi oleh
sebagian besar sistem keamanan.
Menurut laporan terbaru dari HP
Wolf Security, peretas menggunakan taktik inovatif dengan menyisipkan kode
berbahaya ke dalam file gambar dan mengunggahnya ke situs web tepercaya. Strategi ini memungkinkan mereka melewati
sistem keamanan jaringan yang biasanya memeriksa reputasi situs. Email yang
mengandung gambar berbahaya ini sering kali menyamar sebagai faktur atau
permintaan penawaran sehingga terlihat sah dan mengelabui penerima untuk
membukanya. Salah satu gambar berbahaya yang terdeteksi bahkan telah dilihat
hingga 29.000 kali, menunjukkan betapa masifnya kampanye peretasan ini.
VIP Keylogger dirancang untuk merekam penekanan tombol, mencuri data
clipboard, dan mendapatkan kredensial dari berbagai aplikasi. Sementara itu,
0bj3ctivityStealer berfungsi sebagai pencuri informasi yang menargetkan
kredensial akun hingga data kartu kredit. Peneliti mencatat bahwa kedua ancaman
ini menggunakan metode eksploitasi yang sama, yaitu menyembunyikan kode
berbahaya di dalam gambar. File gambar ini diunduh dari server jarak jauh
begitu penerima membuka atau mengaktifkan lampiran email.
Ancaman ini menjadi lebih berbahaya karena tekniknya yang terus berkembang.
Dengan menyamar sebagai dokumen resmi, seperti faktur atau file arsip
permintaan penawaran, peretas berhasil menipu banyak korban. Peneliti juga
menyoroti bahwa ancaman ini merupakan bagian dari kampanye besar-besaran yang
terus berlangsung, menargetkan pengguna individu dan perusahaan. Teknik ini
menjadi populer karena efektivitasnya dalam mencuri data dan menghindari
deteksi.
Langkah pencegahan menjadi sangat penting untuk melindungi diri dari
serangan ini. Pengguna disarankan untuk tidak membuka lampiran email dari
pengirim yang tidak dikenal, menghindari mengklik tautan mencurigakan, dan
menggunakan aplikasi keamanan yang andal. Cyber Security Agency of Singapore
(CSA) merekomendasikan beberapa aplikasi keamanan yang telah teruji mendeteksi
malware dan phishing, sekaligus memeriksa integritas perangkat. Dengan
perlindungan tambahan ini, pengguna dapat meningkatkan keamanan perangkat
mereka terhadap serangan siber yang semakin kompleks.
Google dan Microsoft juga terus meningkatkan perlindungan pada platform
mereka. Gmail kini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk
mendeteksi ancaman seperti phishing dan malware. Model AI ini mampu memblokir
hingga 20% lebih banyak spam dibandingkan sebelumnya dengan mendeteksi pola
berbahaya secara lebih akurat. Sementara itu, Microsoft melengkapi pengguna
Outlook.com dengan fitur keamanan premium, seperti pemfilteran tambahan pada
lampiran dan tautan dalam pesan. Fitur ini diaktifkan secara otomatis
untuk pengguna Microsoft 365 Family dan Microsoft 365 Personal.
Namun, meskipun teknologi terus
berkembang, pengguna tetap menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan siber.
Penting untuk selalu waspada terhadap email yang mencurigakan dan memverifikasi
keasliannya sebelum mengambil tindakan. Selain itu, pembaruan sistem keamanan
dan praktik kebersihan siber yang baik, seperti menggunakan autentikasi dua
faktor, sangat direkomendasikan.
Ancaman seperti VIP Keylogger dan 0bj3ctivityStealer adalah pengingat bahwa peretas tidak pernah berhenti mencari cara untuk mencuri informasi. Dengan memahami risiko ini dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat melindungi diri mereka dari serangan yang semakin canggih. Jangan pernah lengah dan pastikan Anda selalu menggunakan teknologi keamanan terbaru untuk menjaga privasi dan data Anda tetap aman.
Sumber : Critical Hidden Email Danger Confirmed For Gmail And Outlook Users
Tambahkan Komentar Baru